Rabu, 15 September 2010

watashi tachi no tokei (fic kroyokan chappie 6)

title : watashitachi no tokei~


author chap 6 : minyoo yutaka *bini kai yg PALING SETIA ampe mati* to tomodachi. (keroyokan)


chap : 6 / ??


genre : j-rocks, visual kei! *gg nymbung*


disclaimer : KAI MILIK GUE! UKE YUTAKA PUNYA GUE! sisany embat sono! *tendangin anq2 vikei*


pairing : zzzzz.... banyak! ==’

A/N : huohohoho! akhrny fic kroyokan anq oclub kluar (?) jg! XD
daku yg ke 6 skrng.. wkwkwk
dan jadiny aneh!!!! huwaaaaaaaang~ *glundungan d slangkangan kai* selain aneh fic ini juja mengandung unsur gejeh bin jayus! mohon mangap juja klo telat~ huhu.. soo~


douzo...


* * *



"KAMIJO!!" camui berteriak sedikit lebih keras saat terkaget dgn apa yang kekasihnya itu lakukan.

TEESS!

darah segar menetes menghiasi pergelangan tgn kamijo. ia melukai tangannya dgn pisau lipat yang sejak tadi sudah terjatuh ke tanah. camui menghampiri kamijo, perasaan kaget serta bingung bercampur aduk dalam benaknya.

"apa yang kau lakukan? mengapa kau malah melukai diri sendiri sayang?" camui mengambil saputangan yg berada di saku (sanjyuuichi no art of nihon kultur) nya. "bukan kah kau ingin memberitahu qu bagaimana cara menghentikan legenda kelima itu?"

"aq sedang memberitahu mu caranya kok.." kamijo tersenyum. camui menatap wajah pangerannya dgn bingung.

"maksudmu?"

"dasar kau lamban.. jadi begini, kita ambil contoh kai, yuta, dan aoi.."

"mengapa aoi di-"

"dengarkan dulu.." kamijo memotong kata2 camui. gadis itu terdiam dan mengangguk. "kai mendengar dentang ke 5, jika ia ingin menghentikannya ada 1 cara yg pasti.. yaitu kai harus bersetubuh dgn yuta di bawah jam tua itu.."

"APA?!" camui membelakakan matanya kaget. kamijo menatap camui dgn serius.

"kenapa?" tanya pria jangkung itu datar.

"be-benar harus seperti itu? lalu mengapa kau malah melukai-" camui menggaruk kepalanya yg tidak gatal. betapa terkejutnya ia mendengar cara yg sungguh konyol itu.

"emm tidak ko. aq hanya bercanda"

GDUBBRRAAAK!! camui jatuh ke selangkangan kamijo (author d bunuh) eh mksdny jatuh ke tanah ding.

"ASTAGA KAMIJO!!!" camui berteriak sembari memukul kepala kamijo. sedang pria itu malah tertawa terbahak2. =='

"wahahahahaha!! mukamu lucu!" kamijo tertawa terbahak2..

"arrrggghh!! dan bodohnya aq percaya padamu!" gerutu camui

"lagian siapa yang suruh kau untuk percaya? jika memang harus melakukan 'itu', kan tak harus karna membatalkan dentang ke 5? jika kai ingin, sudah ia lakukan dari kemarin tanpa perlu ia---"

"grrr!! sudahlah tak usah di bahas! lalu bagaimana cara yg sebenarny?" tanya camui sehingga penjelasan kamijo terpotong.

"baik2 akan qu beritahu.. kai harus mencium yuta di bawah lonceng itu."

"......."

"......."

"......."

"......."

15 menit kemudian.

"TUNGGU CAMUI!!!" kamijo mengejar camui yang sudah meninggalkannya tadi. wajah gadis itu benar2 geram.

"ahh percuma aq bertanya pada mu!" camui mempercepat langkahnya. (camui ngambek nih ye~ XD)

"lhoo?! aq serius tadi! memang seperti itu.. tapi ada syarat penting!"

tep. camui menghentikan langkah. "apa syaratny?"

"setelahnya mereka berdua harus mati bersama atau---"

"atau apa?"

"atau kai harus membuat aoi tertidur selamanya"


* * *


esoknya~

arisa's POV

aq berjalan ke arah kebun belakang sekolah, sebenarnya aq malas. tapi rena memanggil qu.. sepertinya ia sedang ada masalah.

"yoo~" aq melambaikan tangan pada rena yang sedang duduk termenung di bangku taman. "ada apa ren?"

"hey. kau sudah datang?" tanyanya basa basi

"yaaa~ perlukah aq menjawabnya?" jawab qu mengejek. aneh, sahabat qu yang satu ini kenapa jdii jinak?

"tidak.." lagi2 tingkah dan jawabannya aneh. aq memandang wajahny dengan tatapan heran.

"sebenarnya ada apa toh ren? mbok ya kmu crita2 sm kita2.. kmu sing ada masalah yo sm inaru?" (author : "knapa udang jdii gt??")

"err~ sebaiknya memang di ceritakan.." rena menghela nafas. "2 hari yang lalu aq melihatnya mencium perempuan lain.."

"......"

"......"

SINGGG~

"UAPAA?!" aq berteriak ampe muncrat ke muka rena. swt

"err~ aq jg kurang begitu yakin, tapi aq tahu itu inaru" (gg yakin ko tahu? ==a)

"lalu, siapa cewe itu?" tanya qu kelam, eh kalem

"entah... tp dy itu-"

"cantik?"

"dan-"

"putih?"

"lalu dy juga-"

"langsing?"

BLETAAAAK! 1 penghapus berukuran jumbo mendarat indah di dahi qu

"kau mau menghina qu??" rena menatap wajah qu dan author dengan tatapan horor.
aq hanya bisa nyengir, author ngibrit.

"tidak ko~ hanya fakta.."

"hhhh... terserah lah.." rena menghela nafas lagi.

"tapi, apa kau sudah menyelidiki apa benar pacar mu itu mencium gadis lain?"

"belum.. bahkan naru pun belum pernah mencium qu.."

"USO!!!" bantah qu

"emang.. hhu"

"dasar~"

"aq jadi tidak percaya lagi dengan legenda itu arisa....” rena menundukkan kepalanya. “sungguh aneh sebuah lonceng menentukan cinta,,”

“hmm??? tapi bukankah legenda itu terbukti dengan mu, yuta, dan camui?”

“begini deh.. rena membuat tubuhnya menghadap ke arah qu “coba kau pikir, aoi sudah lama menyukai yuta, aq tahu aoi tak berani mnembaknya karena ia tak yakin dengan perasaan yuta.. tapi setelah mendengar lonceng itu, ia memberanikan diri dan dengan konyol ia tembak sahabat kita yang bawel itu..bisa di bilang lonceng itu hanya menjadi penyemangat bagi yang mendengarnya..”

“.......”

“kbanyakan dari mereka yang sudah mendengarnya terlalu mempercayai legenda kuno sekolah kita. padahal jika kita berpikir secara logis, apakah itu benar??”

“aq pusing ahh!!!!!” aq menggelengkan kepala dengan cepat. tiba2 saja wajah teru muncul di bayangan qu..

“entahlah, mungkin karena dulu aku mendengarkan dentangan legenda jam tua sekolah kita ini bersamanya. namun tak ada yang tahu akan hal itu. jadi mereka berpikir aku dan sherra benar-benar tidak dipertemukan oleh jam itu.”

kata2 teru terngiang dengan jelas di samping kuping qu. karena legenda kah ia tetap bersama sherra? padahal jelas2 ia sudah mengaku bahwa ia menyukai orang lain

“hooooy!!!!” rena menyentil dahi qu, membuat qu tersadar dari lamunan konyol itu. “jangan bengong saja! tuh ada sherra!” jelasnya sembari menunjuk gadis yang pernah mendengar lonceng bersama teru.

“aq kesana dulu ya ren.. nanti kita lanjut lagi..” pamit qu dan berjalan ke arah sherra


* * *


author’s POV

“yutaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!!!!!!!” terdengar suara lengkingan panjang dari hazu. sepertinya yuta telah membuat hazu menjadi geram.

“kyaaa~ jangan marah2!!!” yuta menunjukkan wajah menyebalkannya pada hazu. “aq kan cuma berusaha membuat kau dan reita berbaikan..”

“tapi tidak dengan cara mendorong makhluk tanpa hidung itu sampai terjatuh di atas qu kan??” hazu mengingat kejadian tadi pagi dengan wajah memerah

“aq pikir itu cara paling ampuh agar kalian baikan!”

“dasaaaar gadis bodoh!!” ucap hazu dengan nada yang masih tinggi. “kau membuat qu semakin membencinya!”

“lhoo?? tuh kan! sebenarnya kau kenapa sii?” yuta mengerutkan dahinya. “apa yang reita lakukan padamu?”

“aq tak ingin membahasnya!”

“ahh aq tahu!! reita memaksamu untuk berbuat hal mesum!!”

PLAAK!!

“jangan sembarangan!!!” hazu memukul kepala yuta dengan kipas panjang “kenapa kau selalu mesum????”

“huhu.. jadi apa dong? gitu kan?? katanya sahabat, tapi ko ada rahasia?” jawab yuta sembari mencolek2 dagu hazu

“iihh apa sih?”

“hhhh~ baiklah aq serius sekarang! apa kau dan reita mendengar lonceng itu bersama2???” yuta mendekatkan mukanya pada hazu. gadis itu memerah (author : bkn karna yuta deket2 hazu lho yaa~)

“apa?? kenapa kau????” hazu kelabakan.

“reita yang bercerita pada qu, benarkan? kenapa kau tak jadian saja dengannya??” yuta menggembungkan pipi. “aq iri padamu hazu~”

“kau iri pada qu? seharusnya aq yang iri padamu..”

“kenapa kau iri pada qu? kau menyukai mujaer itu?” tatap yuta dengan tatapan merendah kan. XD

“bukan bodoh! aq iri pada mu yang mendengar dentang jam ke 5..”

“ka- kau tahu darimana??” yuta terkejut mengetahui bahwa hazu tahu tentang rahasia itu.

“itu tak penting, sesungguhnya aq lebih ingin mendengar dentangan jam itu bersama reita..” ujar hazu kalem.

“lho? ko begitu??” yuta semakin bingung

“karena aq tak ingin ia menjadi milik qu, aq takut aq akan membencinya..”

“.......” yuta terdiam. dan tiba2 gadis itu menangis

“yuta?? kenapa?”

“aq- hiks- aq bingung”

“karena apa?”

“legenda itu~ aq ingin menghapus legenda itu hazu! aq di permainkan legenda itu!! aq mendengar dentangan ke 5 dengan kai, aq kira kai tak mempercayainya.. tapi ternyata ia malah menjauh dari qu!! setelahnya aq malah mendengar dentangan ke 4 bersama aoi, dan bahkan saat ini ia menjadi pacar qu!! SIAL!!!!!!” yuta memeluk hazu dengan erat. membiarkan tangisannya pecah di bahu sahabatnya itu.

“yuta!”

“aq benci!!!!!”

“yuta cuk-”

“biarkan aq menangis hazu!!”

“ITU ADA KAI!!!!!!!!!” hazu berteriak di samping kuping yuta. gadis pendek itu terkejut. cepat2 ia menghapus air matanya,, yuta menoleh ke arah kai yang memandangnya dengan tatapan yang sulit untuk di jelaskan..

“kai~” suara yuta bergetar. kai. kai melihatnya menangis.

“aq tinggal dulu.” hazu meninggalkan yuta dan kai dengan cepat.

“HAZU!!!!! sial!”


* * *


hazu’s POV

aq berjalan meninggalkan yuta dan kai berdua saja. semoga yuta tak di apa2kan.. (author nimpuk hazu)

“haah~”

“jangan menghela nafas begitu..”

“re-reita?” aq terkejut melihat reita yang sudah berada di dekat qu. ia tersenyum jahil..
“maaf atas kejadian tadi pagi,, itu salah yuta”

“pergi aq tak ingin bertemu dengan mu!” aq membuang muka dan segera berjalan menjauh

“tapi aq tak ingin pergi!” pria ini menahan tangan qu.

“LEPAS!!!” aq berteriak namun ia malah mencengkram tangan qu lebih keras. “awww” aq merintih

“aq ingin menyelesaikan semua..”

“tak ada yang harus di selesaikan!” jawab qu ketus

“tentu saja ada!! hazu.. aq menyukai mu, aq senang saat kita men-”

“JANGAN DI LANJUTKAN!!!!!” aq semakin histeris. aq tak ingin ia mengulang semua mimpi buruk itu.. dentangan kelima, cepatlah berbunyi

“tak perduli!! aq menyukai mu!! mengapa kau menghindari qu? aq begitu terpukul.. tak mengertikah kau aq iri pada aoi yang dimana legenda itu terwujud padanya? aq senang saat aq mendengarnya bersama mu..”

“tapi aq tidak!!! lebih baik aq mendengarnya sampai 5 kali!”

“kenapa hazu?? apa alasan mu?” reita menatap qu dengan tatapan yang aneh. aq tak berani menatap wajahnya lama2..

“tidak ada yang khusus.”

“kau takut akan membenci qu nanti?” aq mengangkat wajah qu, ‘mengapa ia tahu?’

“maksudmu?”

“jangan pura2 tak tahu, tadi aq tak sengaja mendengar semua percakapan mu dengan yuta..”

“jadi kau menguping?????”

“bisa di bilang begitu~ jadi itu kah alasan mu?”

“....”

“baka!!” reita menyentil dahi qu dan memeluk qu dengan tiba2.

“HEY!!!” aq memberontak

“diam lah~” arrggghh!!! apa yang manusia ini lakukan?? memeluk qu dengan tiba2.. oh tuhan! aq pasti bermimpi!!

“reita!”

“jika kelak kau membenci qu tak apa, aq lebih bahagia kau membenci qu dari pada kau mengacuhkan qu..”

“reita aq--” sial!! benar2 sial! mengapa reita jadi seperti ini? padahal aq tahu sekali bahwa ia bukanlah pria yang seperti ini.

“hazu.. jadilah pacar qu.. kau mau?”

“........”

“hazu?” reita melepaskan pelukannya, ia menatap qu.

“jangan lihat aq!!” aq menutup muka qu dengan kedua tangan qu. air mata mengalir membasahi pipi qu.. aq. aq senang mendengar semuanya..

“jawaban mu?” desak reita.

“.......”

“hazu??”

BRUUK!

aq menubrukkan diri qu pada dirinya. (author : “untung reita gg jatoh k blakang,,” XD)
reita yang sepertinya mengetahui jawaban qu dengan cepat membalas pelukan qu juga.

“aishiteru hazu_chan”


* * *


author’s POV

arisa dan sherra berjalan ke arah kantin. mereka berdua terdiam cukup lama.

“arisa, kau ingin pesan apa?” tanya sherra saat mereka sudah berada di kantin.

“minum saja.. aq tak lapar”

“oke, kalau begitu jus strawberry 2” ucap sherra pada penjual d kantin. mereka pun berjalan ke arah tempat duduk di pojokan. sepertinya sherra sengaja memilih tempat itu agar pembicaraan yang akan mereka lakukan tak dapat di ganggu siapapun.

“jadi? ada apa memanggil qu?” arisa mengaduk2 jusnya.

“sebenarnya aq ingin bertanya soal teru~”

“hee?? ada apa dengannya?” tanya arisa bingung

“aq hanya penasaran, siapa yang ia sukai saat ini??”

“mengapa tiba2 kau bertanya seperti itu? bukankah kau ‘gadis’nya” jawab arisa cepat

“aq memang gadisnya, tapi aq tahu bahwa ia menyukai orang lain..”

“ooh~”

“kau tahu siapa orangnya?”

“tidak..”

“arisa~ aq mohon jangan bersikap seperti itu pada qu..”

“seperti apa? aq biasa saja..” ucap arisa santai.

“kau membenci qu? kau menyukai teru kan?” ucapan sherra tadi membuat arisa tersedak. ia menatap sherra dengan wajah yang sedikit (?) dingin.

“entah apa yang ada di pikiran mu saat ini tapi aq bukanlah wanita yang seperti kau pikirkan!”

“aq tak pernah berpikir kau akan merebut teru dari qu~” sherra tersenyum tipis. “justru aq berpikir bahwa teru akan meninggalkan qu demi diri mu.. bukan karena kau merebutnya, melainkan karena itulah keinginan te---”

“CUKUP!! sebaiknya aq kembali ke kelas.. permisi”

“ahh!! arisa!!!!”

aq berlari meninggalkan gadis itu tanpa memperdulikan panggilannya pada qu. aq berlari sekuat tenaga. apa maksud sherra tadi?? pikiran q kacau.. teru? apa maksudnya??

DUAGGH!!

“i-itai~”

aq merintih saat aq merasakan hidung qu menabrak sesuatu yang keras.

“ahh arisa, daijobu desuka?”

“lhoo? uruha? da- daijobu”

“uwaaaaaa, maaf ya- hidung mu jadi merah begitu” uruha tersenyum lembut. aq merasakan dada qu bergetar.

“tak apa~” jawab qu gugup. hey?? ada apa dengan qu?

“sebaiknya di kompres” usul uruha. “ayo ke ruang kesehatan” (author : “idung merah aja d kompres? uru~ uru”)

aq tak dapat menolak ketika ia meraih tangan qu lembut. ia menuntun qu ke ruang kesehatan. aq duduk di pinggiran kasur, qu perhatikan wajahnya yang cantik, tubuhnya yang tinggi, tangannya yang gemulai, serta rambutnya yang sewarna madu. “pangeran”

“ehh? ada apa?” uruha menoleh ke arah qu. aq tersentak kaget

“ti-tidaak”

“aq kira kau memanggil qu tadi..” uruha mendekat dengan membawa saputangan yang sudah basah dengan air dingin. ia mengompres hidung qu dengan lembut.

“di-dingin!” keluh qu. uruha lagi2 tertawa

TENG~

DHEGG!!!

bu-bunyi lonceng??

“lhoo?? sudah masuk ya?” tanya uruha

“bel masuk toh~” batin qu. “entah lah, tapi kok cuma satu kali ya?” tanya qu balik.

TENG~

“lhaa?? ko jedanya lama gitu?” uru melepaskan kompresnya dan meyembulkan kepalanya ke arah jendela. “hoy aoi!!” uru memanggil aoi yang sedang celingak celinguk tak karuan.

“yo uru.. kau lihat yuta?”

“baru aq mau bertanya padamu~”

“lhoo?? kau mencarinya juga?”

“hee?? bukan!! maksud qu, aq ingin bertanya mengapa bel sekolah jadi seperti itu?”

“??? seperti itu gimana?” jawab aoi bingung.
“masa kau tak mendengarnya?”

TENG~

“tuh bunyi lagi” jelas uru.. aoi menggaruk2 kepalanya yang tak gatal

“bel apa sih? dari tadi kan belum bel~ kau menggangu saja uru! sudah ya~” aoi berlari meninggalkan uruha yang mematung. ia menoleh ke arah qu. bunyi itu- apakah?

“a-arisa, satu kali lagi maka-”

TENG~

“........”

“........”


* * *


yuta’s POV

sudah 15 menit berlalu, dan sampai saat ini kai masih saja mematung di depan qu. tatapan matanya kosong ke arah langit. baru sekarang qu sadari bahwa wajahnya telah banyak berubah. tepatnya menjadi lebih dewasa,, wajah yang aq rindukan.

“kai, sudah lama ya kita tidak bercanda seperti dulu lagi..” aq memberanikan diri untuk membuka percakapan. kai menoleh sedikit namun dengan cepat ia membuang mukanya lagi. “kau tahu? aq merindukan mu”

“.........”

“kau sakit? sejak tadi kau diam saja..” aq mendekat ke arahnya

“yuu~ kau menyukai aoi?” langkah qu terhenti ketika kai bertanya seperti itu.

“kok?”

“aoi sepertinya sungguh2 dengan mu.. ia sampai melakukan hal konyol untuk mendapatkan mu, kemarin” kai tertawa. tawa yang di paksakan.

“aq tak tahu apa aq menyukainya atau tidak..” jawab qu pelan

“aq butuh jawaban mu sekarang! kau menyukainya atau tidak??” aq tak dapat berkutik ketika kai menatap lekat wajah qu. akhirnya setelah sekian lama ia mengacuhkan qu, detik ini ia memandang qu juga.

“aq--” tiba2 saja aq merasakan butir2 hangat mengalir membasahi pipi qu.

“yuu???”

“ma-maaf.. aq senang, aq senang akhirnya kau menatap qu.. mengajak qu bicara..” aq tak dapat membendung perasaan qu lagi. akhirnya tangisan qu pecah. aq yakin kai pasti kaget melihatnya. “aq- aq mencintaimu kai.. aq-”

“cukup!!!! aq mohon jangan di lanjutkan!!!” kai memeluk qu. ia memeluk qu tanpa aba2. aq cukup kaget, namun tak kuasa aq menolak semuanya. aq tahu, aq masih mencintai kai. dengan perlahan aq membalas pelukan kai yang membuat qu semakin menangis.harum tubuhnya, tangannya yang lembut membelai rambut qu. aq merindukan kai yang ini!

“kai!! kai!! kai!! aq merindukan mu!!” qu eratkan pelukan qu padanya. tubuh kai bergetar. “aq ingin kau tetap seperti ini.. kai yang aq cinta!”

“yuu~ maafkan aq!!” ia melepaskan pelukannya, menatap qu dengan tatapan sedih. hati qu sakit melihatnya seperti ini.. dentang ke lima? “dua orang yang mendengar dentangan kelima, hidup mereka tidak akan tenang dan mereka tidak ditakdirkan untuk bersama, tapi selama hidupnya mereka akan diselimuti dengan kegelisahan karena hubungan mereka.” PERSETAN DENGAN ITU!!!!!!

“kai~ aq tak ingin kau mengacuhkan qu! aq-”

“yuta~” aq terhenti. suara seseorang memanggil qu dengan suara yang lemah.

“aoi?”


* * *


camui’s POV

“hhhhhhhhh~~~” aq menghela napas panjang. kata2 kamijo kemarin masih saja terekam jelas di otak qu.

"atau kai harus membuat aoi tertidur selamanya"

tertidur selamanya? bukankah itu berarti kai harus mebunuh aoi? arrgghh!! tak mungkin! tak mungkin! kai tak akan pernah melakukan hal sekeji itu. terlebih kepada aoi. sahabatnya.

“hey camui.” aq menoleh ke arah pemilik suara yang dapat di bilang-mengganggu-

“yo ruki? ada apa?” tanya qu malas

“boleh aq duduk di samping mu?” ruki tersenyum simpul. aq menggangguk pelan. “sedang apa disini?”

“tidak ada, hanya menikmati angin saja..”

“uso~ memikirkan yuta ya?”

“lhoo? kok tahu?” jawab qu kaget.

“tertulis begitu di wajah mu~” ia tersenyum lagi. “ada apa dengan yuta?”

“emm- haruskah aq bercerita pada mu ruki?”

“yaa~ itu terserah pada mu.. tapi kai pernah bercerita pada qu ia tak ingin menyakiti yuta.” aq menoleh ke arahnya. “tertarik untuk mendiskusikan hal ini?”

“sebaiknya kau dulu yang bercerita..”

“baik, tapi aq hanya akan menceritakan hal penting2 saja.”

“iya iya~”

“sehari sebelum aoi menembak yuta ia bercerita pada qu bahwa ia tak dapat seperti ini terus, mengacuhkan yuta membuatnya lebih sakit. terlebih ketika yuta mengajaknya bicara..”

“jika ia tak ingin mengacuhkan yuta mengapa ia harus melakukannya?”

“dua orang yang mendengar dentangan kelima, hidup mereka tidak akan tenang dan mereka tidak ditakdirkan untuk bersama, tapi selama hidupnya mereka akan diselimuti dengan kegelisahan karena hubungan mereka, ya mungkin karena penjelasan itu~” jelas ruki, ia mengerutkan dahinya

“kalau begitu aq dapat mengatakan kai bodoh dan pengecut!” ejek qu

“hmm? kau berkata seperti itu mungkin karena kau bukan berada pada posisi kai.”
“setidaknya aq tak akan mengacuhkan orang yang kusuka meskipun ada legenda bodoh itu..” ucap qu sembari berdecak kesal “karena aq tahu rasanya..”

“ohh baiknya kau,,” tawa ruki “tapi setiap orang berbada,, yang qu tahu kai sedang mencoba menghentikan legenda dentang ke 5”

“setelahnya mereka berdua harus mati bersama atau--- atau kai harus membuat aoi tertidur selamanya"

lagi. kata2 itu lagi2 terngiang di telinga qu. tak mungkin kan kai akan tetap menjalankan cara itu? sungguh itu cara konyol yang harus di lakukan.

“sepertinya kau tahu cara menghentikan legenda itu dari kamijo.. hubungan mu dengannya baik2 saja kah?”

“untuk apa kau bertanya? bukan urusan mu..” lho? kenapa aq jadi ketus begini terhadapnya?

“hey~ kau kenapa? bukankah tak sepantasnya kau ketus seperti itu pada qu?”

“memangnya kau siapa ruki?” aq memandangnya dengan dingin. sepertinya ruki cukup kaget dengan kata2 u tadi. ia menghela napas dan tersenyum kecut

“aq tak ingin menghancurkan hubungan mu dengan kamijo, ia sahabat qu,, jadi lebih baik tak semestinya kau tahu..” jawabnya santai “ahh sudahlah, akan gawat jika aq terus bersama mu.. daaah camui, sampaikan salam qu pada kamijo..” ruki bangkit dan melambaikan tangan pada qu lalu berlari.

NYUUT~

“aduuh!” aq memegangi kepala qu yang sakit. rasa sakit yang bertubi2,, aq meraik napas dalam2 sembari memijit dahi qu pelan. spertinya ada 1 memori di otak qu yang terhapus, dan aq tak dapat mengingatnya. dan itu penting..




“ruki?”


* * * tsuzuku * * *



bwahahahahaha~
minna.. gomen banjet yua lama d post! TT^TT
bngng sii dakuh mw bijimana~
XDDD
ohh iyah gomen klo kesannya nii cerita ngebut.. ==’
soalnya yg buat juja smbil ngebut..

okeh,, as usual COMMENTS ARE LOVE!!!!!!!!

GA TERIMA NISTAAN!!!!!!!!!
XDD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar