Rabu, 15 September 2010

Fanfic =Watashitachi no Tokei= #5

Watashi Tachi No Tokei

author chap 5 : Hazu 'ue-chan' Masaza

chap : 5 / ??

genre : khusus di nih chapie...genre masa bodo~ tapi kebanyakan jayus *ditimpukin kertas* XDD

rating : 15 porsi ( -____-)"

disclaimer : yang merasa PD dengan pasangan masing-masing, silahkan dibeli diambil yaak~~ XDDD

~HAK CIPTA DILINDUNGI TUHAN YME~


A/N : chapie yang dikerjakan pada malam hari hingga jam 12 malem lewat banyak~ XDDD *stress*
maap aja kalo jelek buat chapie yang ke lima ini. Kalo yang lain bilang 'GAK NERIMA NISTAAN/GAK ADA KRITIK dan HUJATAN', kalo saya mah silahkan-silahkan aja~~ mau dikritik pedes mah monggo atuh~~ don't sungkan-sungkan *ngawur* XDDDD

maaf ya teman-teman yang kena tag. chapie kali ini mengecewakan~~ hiks~~ DDDDD'X
gara-gara saya yang egois sekali!! gomen!!! *bow down*

saa~ douzo minna~~ ^^


------------------


Awal cerita ini hanya berasal dari kebodohan yang indah

--------------------------
Yuta’s POV

“TERIMA TERIMA TERIMA!!!” suara para murid yang menggelegar makin membuat kedua telingaku terasa ‘pegal’.

Haa~ bagaimana ya?

“yuta….” pria berambut hitam itu mendekat ke arahku lalu ia mengambil tangan kananku lalu mengecupnya layaknya seorang pangeran menyatakan cinta pada putrinya….HAH?! manusia aneh ini…

“…maukah kau menjadi kekasihku?” kembali ia bertanya. Senyum pun terlihat jelas di wajahnya yang sedikit bermake up. Suara para ‘penonton’ di sekitar kami makin keras. Tak lupa para teman-teman dekatku membela pernyataan aoi barusan.

Sepertinya…rasa panas di wajahku pun datang.

Kai….

“i-iya….” Sekejap suara teriakan pun hilang menjadi keheningan. Ya pasti mereka mendengar jawaban ku tadi.

“….aku ma-mau.” SIAL!!! Wajah bulat ini pasti memalukan!!

Suhu badanku pun naik dengan drastis.

Kulihat manusia jangkung di depanku berdiri dan menyadarkan aku sudah berada di lingkaran kedua tangannya.

“CIIEEEE!!!!~~~~” Arisa, Camui, Rena pun berteriak dengan kencang.

AKHH!! Mulut ini!! kenapa harus kujawab ‘iya’??

Ada apa ini??!!

--------------------------------

Benarkah harapanku telah pudar?


Arisa’s POV

Ah~ satu lagi temanku yang mempunyai pasangan.

Kalau di ingat-ingat, mungkin tinggal aku dan hazu yang masih mengejar harapan…eh? Harapan?

Hahahahaa~ aku lupa…

Aku sudah tidak mempunyai harapan lagi bersama’nya’

Hm….berarti hanya hazu yang berkesempatan besar.

“hei arisa….”

“ya?”

“kok sendirian?”

“entahlah…kau kan paling tahu kalau aku paling senang di kebun ini…apalagi jika aku punya masalah” aku tersenyum miris sambil melihat ke kebun mawar yang terletak di belakang sekolah.

“….iya sih…sekarang masalahmu apa?”

“……….”

“arisa?”

“…….aku…..”

“ya?”

“…….sedang membenci seseorang….”

“heh? Siapakah orang yang tak beruntung itu?” tanya orang di sebelahku.

“…….kau mengenalnya kok” senyum palsu ini ku arahkan ke wajah putih pucat yang cantik.

“…..wah…tapi siapa ya?” jari telunjuknya menyentuh dagu runcing ia.

“…….siapa ya?” ucapku sambil menengadahkan kepalaku ke langit siang ini.

“…..kau itu misterius ya arisa, hihihihiihi~” ia terkekeh.

“…..itu sudah sifatku….sherra….”

-------------------------------

…..karena aku berusaha untuk mempercayaimu….

Rena’s POV

“haaa~”

“jangan menghela nafas mulu deh” aku mendengar nada decakan dari camui.

“eh? Memangnya aku sering menghela nafas ya?”

“ah…sudahlah” camui menarik bangku di sampingku dan mendudukinya.

“hei camui….”

“apa?”

“aku jadi sedikit ragu dengan legenda dentangan jam tua itu.”

“jam tua?”

“he’eh” anggukku kecil.

“hm…entahlah, tapi kau kan tahu, legenda itu sudah bertahan sejak lama.”

“tapi….”

“tapi kenapa?”

“……..” adegan saat aku berjalan di sekitar sekolah terulang. Seseorang yang kukenal baik dengan gadis asing.

“hei rena~~ haloooo??~” lamabaian tangan camui menyadarkanku.

“fuuuuuhh~~”

“tuhkan…helaan nafas lagi….( =___=)” “

“camui…”

“apa lagi?”

“apakah selama ini kau tidak mempunyai masalah dengan ‘pangeran’ mu itu?”

“hm….”kulirik camui yang sedang berpikir.

“belum pernah ya? Asyiknya~”

“memangnya kau ada masalah dengan inaru?”

“……….” Aku terdiam mendengar pertanyaan dari camui.

“rena?”

“…..bagaimana ya?” aku menatap keluar jendela kelas. Momiji yang menjadi ciri khas aki berguguran dengan gemulai angin.

---------------------------------

Author’s POV

Arisa, Camui, dan Rena sedang duduk di taman bersama. Tentu dengan Kamijo dan Inaru.

“haduh….pasangan bodoh itu lama banget sih?!!” celetuk camui yang tidak sabaran. Kamijo terkekeh bersama inaru.

Tanpa Inaru sadari, rena terus memperhatikan kekasihnya yang sedang terkekeh dengan tatapan ragu.
Kuharap semua itu Cuma khayalku

“hei~ semuanya!!” reita datang dengan wajah gembira bersama ruki.

“heh? Kenapa kau? Tumben senang sekali?” tanya kamijo datar.

“kau sudah baikan sama hazu ya?” tebak camui menatap reita.

“atau….kau telah pacaran sama hazu?” rena ikut-ikutan.

“hei hei…kalian semua salah. Aku itu ke sini…”

“….justru dia kesini ingin mencari hazu ditambah mau minta maaf ke dia…” ucapan reita terputus oleh teman chibinya. Ruki segera duduk di sebelah kamijo.

“sayangnya…hazu tidak ada disini…” arisa tiba-tiba berbicara.

“eh?” wajah pria pirang itu berubah menjadi datar.

“iya ya….dari tadi aku tidak melihat hazu” inaru menengok ke kanan dan ke kiri seperti sedang mencari sesuatu.

“kok?”

“hayoloh rei~ kau waktu itu abis ngapain sih? sampe-sampe kau buat temanku yang satu itu jadi sering terlihat murung?”

“murung?” kembali reita bertanya.

“umm.” Angguk ketiga gadis secara bersamaan.

“sepertinya aku…”

“halah, lama sekali kau berpikir manusia-tak-ada-hidung, sana cepat susul hazu!” ruki berbicara tak sabaran. Wajahnya pun sedikit memerah karena tingkah laku reita yang agak lamban.

“iya gih sana” rena menambahkan.

“minna~…” semua langsung menatap reita.

“…terima kasih…aku jadi terharu…” kembali…reita menjadi sedikit-atau malah tambah- norak.

“sudahlah sana. Dasar dah” inaru menggaruk-garuk tengkuknya.

-----------------------------

“gara-gara kau, aku jadi kena marah sama guru kan??!” omel yuta saat berjalan turun dari tangga.
Mereka habis saja dimarahi oleh guru-guru karena peristiwa yang dibuat aoi pada pagi hari tadi.

“biar saja…kalau tidak kena marah guru saat sekolah, itu bukan anak yang jenius, hehehehe~” aoi telah berganti kostum. Dari kostum cheerleader-yang sepertinya cocok menurut yuta- menjadi seragam sekolah.

“…lagipula, hari ini aku juga dibuat senang oleh mu” aoi menambahkan segera. Lalu tanpa diminta, wajah yuta memerah dan panas.

“berisik!” yuta berlari ke arah taman sekolah.

“….akhirnya….legenda itu terbukti di hadapanku….” Aoi tersenyum dan mengikuti yuta dari belakang.

-----------------------

“parah deh~ kau lama sekali sih yuta?” camui mengomel dengan nada tinggi.

“sudahlah sayang…mereka kan baru saja ‘jadian’, kasih bonus ke mereka.” Kamijo menanggapi camui dengan tenang.

“okelah, kali ini saja.”

“kau ini camui, mestinya kau menyalahkan MANUSIA DI SEBELAHKU INI!” yuta menekan suaranya.

“yo!!” aoi memberi salam.

“haiz…aoi, pertunjukkanmu tadi MENGAGUMKAN!!! HEBAT!!” inaru segera bertepuk tangan heboh. Rena pun ikutan.

“hehehehe, makasih inaru. Aku jadi sedikit bangga”

BLETAAAKKK!!

“mestinya kau malu bodoh!!” yuta mengepal tangannya karena baru saja memukul aoi.

“yaah~ bakal ada pasangan bodoh dah….” Ucap ruki tenang.

“ruki? Kau mau pisau berkarat atau gergaji berkarat?” tatap yuta horor.

“aduh…aku takut~~” ejek ruki yang mencibirkan bibirnya.

“KAU!!”

CUP!

SIIIINNGGG~~~~~

“……….” Yuta membatu.

“hehehehee~ diam kan?” aoi melihat ke arah teman-temannya.

“GYAHAHAHAHAHAHAHAA!!!!~~~” inaru beserta camui langsung tertawa terbahak-bahak. Arisa dan rena juga melakukan hal yang sama. Ruki serta kamijo berusaha menahan tawa.

“hei kalian berdua, mumpung kita sedang berkumpul, bagaimana kalau kalian traktir kami?”

“HAH?” mulut yuta melongo.

“iya…hitung-hitung sebagai ‘pajak jadian’ kalian.” Senyum arisa penuh maksud.

“boleh juga~~” aoi menepukkan kedua tangannya.

“asyik!!!~~ hari ini makan gratis!!” rena, camui, serta arisa saling tos tangan.

“kalian ini…..heh? sepertinya ada yang kurang.” Aoi menyadari sesuatu.

“iya, hazu dan reita mana?” yuta yang telah kembali normal pun bertanya.

“reita…”

“…ia sedang menyusul hazu ke rumahnya” senyum kamijo.

“waw~”

“memangnya mereka berdua ada masalah?”

“entahlah” semua nya kecuali yuta dan aoi mengangkat bahu.

“kita susul mereka yuk” ajak arisa.

“benar juga tuh. Gak enak juga kalo misalnya gak bareng mereka. Apalagi manusia nyentrik itu.” ruki berkomentar.

“ok! Sudah di putuskan…kita ke rumah hazu!!” rena mengangkat tangannya.

“yosh!!~”

Semuanya berjalan menuju ke rumah hazu.


TEEENNGGG!!~~~


TEEEENNGG!!!~~~


“eh?” yuta berhenti berjalan secara tiba-tiba dan langsung melihat ke belakangnya.

“kai?”

“yuta?” panggil aoi dari kejauhan.

“i-iya~”

------------------------------

Ingin sekali aku mendengar dentangan kelima jam tua itu…

Hazu’s POV

“hazu-san, ada tamu untukmu di depan rumah, apa anda bersedia menemuinya?” suara penjaga pagar rumahku terdengar lewat interkom.

“tolong, aku ingin melihatnya” segera gambar manusia yang kukenal sedang berdiri tepat di depan pagar rumahku. Lewat layar interkomku…sosoknya yang sangat kukenal….ARGH!! parah!! Kenapa wajahku memanas begini??!!

“tidak. Aku tidak ingin dia menemuiku” jawabku sambil berbaring di tempat tidur.

“baiklah kalau begitu, maaf mengganggu hazu-san” suara interkom pun hilang.

Buat apa sih manusia ‘gila’ itu datang??

----------------------------

Author’s POV

“ maaf, hazu-san tidak mengizinkan anda masuk ke dalam. Anda di perbolehkan pergi dari sini”

“HAH??!!!”

“terima kasih sudah mau menunngu”

“NANIIII??!!!”

“silahkan pergi dari tempat ini.”

“aduh….kau ini kenapa sih??” reita menundukkan kepalanya.

“hoi!!~”

“kalian…”

“kenapa kau masih di luar?”

“tuh…orang yang ada di dalem, kagak ngizinin masuk, huhuhuu~”

“hazu?” tanya arisa.

Reita segera mengangguk.

“howalah…tuh anak…” yuta menggeleng-gelengkan kepalanya.

“biar aku coba.” Camui menyalakan interkom.

“sumimasen….”

---------------------------------

Hazu’s POV

“hazu-san….”

“apa lagi?” tanyaku jengkel.

“ada tamu yang ingin bertemu denganmu….”

“kan sudah….”

“hei baka!”

GLEEKK!

“cepat suruh penjaga gerbang buka pintu napa? Aku tak betah di luar lama-lama nih!!” suara temanku terdengar.

“camui.......ino-san, tolong perlihatkan gambar pintu gerbang.”
Dengan cepat aku turun dari lantai atas rumahku dan berlari turun ke pintu masuk rumah setelah melihat gambar di depan rumahku.

“buka pintu nya” teriakku sambil sedikit berlari.

GREEKKK!!~

“hai hazu!!” dan segerombolan teman-temanku pun datang dengan membawa orang yang sebenarnya tidak ingin kutemui sama sekali.

-------------------------

“kenapa kau melarikan diri tadi di sekolah, hah?”

“melarikan diri bagaimana?” tanyaku bingung sambil menatap camui dan arisa bergantian.

“kau tidak ikut ngumpul sehabis pulang sekolah, ditambah tadi kau tidak mengizinkan reita masuk ke rumah.” arisa tiduran di kasurku.

“itu…..”

“kau ada masalah ya sama reita?” camui memilih beberapa komik sambil berbicara.

“………”

“hazu…kau terdiam” arisa memperingatkanku.

“hei….” Aku memanggil camui dan arisa.

“kenapa?” jawab mereka bersamaan.

“apa kalian tidak sadar?”

“sadar apa?”

“saat aoi menyatakan perasaannya pada yuta….”

“ada apa?”

“….kai melihatnya.”


SSIIIIINNGGG~~~

“kalian…apakah juga tidak sadar, bahwa kai juga sudah mulai menghindar dari kita semua” wajahku berekspresi serius.

“kau tahu darimana hazu? Saat kai…”

“aku melihatnya. Tatapan yang sangat-sangat aneh.”

“camui…”arisa menatap camui yang berhenti memilih komik. Matanya juga menatap arisa.

“hei kalian berdua, makanan sudah siap tuh! Ayo!!” tiba-tiba yuta membuka pintu kamarku.

“o-oke” arisa berjalan ke arah pintu.

“ayo hazu…” camui menarik tanganku.

------------------------------

Author’s POV


SSIIIINNGGG~~~

“he-hei….kita sudah 10 menit diam-diaman seperti ini” inaru akhirnya memulai pembicaraan setelah 10 menit hening di sekitar meja makan. Setelah semua berkumpul, acara makan malam yang di rencanakan sebagai pengganti dari ‘pajak jadian’ yuta dan aoi, sama sekali tidak ada yang memulai makan. Suasana mencekam karena ada atsmofir dingin antara hazu dan reita.

“ha-hazu…ayo makan, perutku sudah keroncongan banget nih” keluh ruki yang sedari tadi memegangi perutnya.

“ha-hazu…”

“ittadakimasu~” hazu pun memulai makan malam. Meski masih dengan atsmofir dingin, semuanya mengikuti apa yang dilakukan hazu. Makan malam yang bisa dibilang….menyeramkan.

“aku selesai makan….” Hazu pun dengan cepat pergi dari ruang makan. Saat beranjak dari tempat duduk, hazu ditahan oleh tangan reita.

“tunggu dulu hazu…”

“lepas reita…” suara hazu sangat dingin padanya.

“hazu…”

“AKU MEMBENCIMU REITA!!” suara hazu menggema di ruang makan yang besar. Aktivitas orang-orang yang lainnya pun seketika berhenti.

“lepas…” suara hazu melemah dan berhasil lepas dari genggaman tangan reita.

“hazu!!” reita pun mengejar hazu

--------------------------------

Kau…yang terakhir untukku?

Camui’s POV

Hazu?

Kok?

Aku melihat reita yang mengejar hazu dan pergi dari ruang makan.

Kami semua yang ada disini benar-benar terpaku mendengar dan melihat apa yang barusan terjadi.

“camui…” suara kamijo menyadarkanku.

“y-ya?”

“tenang saja. Mereka tidak akan apa-apa kok” senyum kamijo yang selalu bisa menenangkan hatiku.

“tapi…” daguku pun ditarik oleh jari-jari kamijo.

“tenang saja ya sayang.” Senyum itu terus bertahan di wajahnya.

“baiklah…” akhirnya aku menyerah.

“hei….”

“ya?”

“mau kuceritakan sesuatu?”

“heh?” aku sedikit bingung dengan ucapan kamijo tadi.

“mengenai legenda dentangan kelima jam tua di sekolah kita…”

“k-kamu tahu sesuatu tentang itu?” mataku membesar.

“mungkin. Ayo ikut aku.” Ia mengajakku ke rumah kaca milik hazu. Di isi oleh berbagai tumbuhan dan sunguh ini sangat indah meski dalam suasana malam seperti ini. Kamijo berhenti berjalan.

“jadi apa yang kamu ketahui?”

“ada cara yang bisa memecahkan misteri dentangan kelima jam tua.”

“ya apa sayang?”

Wajah kamijo tersenyum penuh maksud.

“ka-kamijo…a-apa yang kau lakukan??!”

GAWATT!!

---------------------------------

A/N : silahkan saja kalo mau dihujat, dikritik, dihina...monggo aja~~ -___-)" *pasrah*

secara nih chapie fic dikerjain karena kejar dead line~~ hohohohoo~

jadi pasti jelek~~ jelek nan gaje nih fic!!! ckckckckckckckk begini nih penulis fic gadungan beraksi~~ XDDD

mangap-mangap (baca : maap-maap) aja kalo banyak yang gak berkenan di hati setelah baca nih chapie~~ silahkan yang mau protes....karena sang author chapie ini ngeselin bin egois~~ XDDD

silahkan komentar yang komentar..komentar *ngomong seperti pedagang asongan* XDDD

yosh~~ selamat berjuang buat author yang bertugas untuk chapie selanjutnya!! *tatap nista yuta* XDDDD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar